Daftar Isi :
- Manajemen Kualitas Proyek
- Rencana Mutu - Kualitas
- Melakukan Penjaminan Mutu
- Contoh Daftar Isi Melakukan Penjaminan Mutu
- Melakukan Pengendalian Mutu
- Pengujian - Testing
- Contoh Diagram Fishbone yang dikembangkan oleh Ishikawa
Seberapa Pentingkah Manajemen Kualitas Proyek?. Sebelum membahas itu anda harus memahami apa itu Mutu / Kualitas. International Organization for Standardization ( ISO) Mendefinisikan Mutu sebagai tingkatan dimana seperangkat karakterisitk yang melekat memenuhi persyaratan – persyaratan yang ada “ ( ISO9000:2001 ). Sedangkan ahli lain mendefinisikan mutu berdasarkan kesesuai dengan persyaratan seperi proses proyek dan produk sesuai dengan spesifikasi yang ditulis.
Ada juga mutu didefinisikan sebagai kemampuan untuk menggunakan produk dapat digunakan sebagaimana direncanakan. Jadi Pada Manajemen Kualitas Proyek memastikan bahwa proyek akan memenuhi kebutuhan yang dibuat. Adapun Proses – Proses Manajemen Kualitas Proyek yaitu :
- Rencana Mutu / Plan Quality Management
- Melaksanakan Jaminan Mutu / Perform Quality Assurance
- Lakukan Pengendalian Mutu / Perform Quality Control
Merupakan Proses mengidentifikasi persyaratan mutu dan atau standar untuk proyek – proyek dan produk / hasil kemudian mendikomentasikan bagaimana proyek akan menunjukkan kesesuaian. Biasanya berupa Mutu Metrik dan Daftar Pembanding Mutu. Berarti dengan Rencana Mutu / Kualitas berguna untuk mengantisipasi situasi dan menyiapkan tindakan untuk menghasilkan outcome yang diinginkan. Untuk Menjaga sebuah Kualitas atau mutu tentu penting untuk mencegah kerusakan yaitu sebagai contoh dengan :
- memilih bahan yang tepat.
- Melatih dan mengindoktrinasi orang-orang tentang mutu/kualitas.
- Merencanakan proses yang menjamin hasil yang layak atau sesuai.
Adapun Teori Teori dama Manajemen Mutu yaitu :
- Gold Plating
Gold Plating yang dimaksud mengacu pada pemberian layanan tambahan kepada pelanggan.
- Pencegahan Selama Pemeriksaan
Pencegahan Selama Pemeriksaan yang dimaksud bekerja untuk menemukan masalah atau mencegahnya pada tahap pertama dan mutu harus dierncanakan bukan diperiksa.
- Analisis Marjinal
Analisis marjinal yang dimaksud mengacu pada pencarian saat dimana keuntungan atau piutang pendapatan dari peningkatan mutu sama dengan biaya tambahan untuk mencapai mutu / kualitas.
- Continous Improvement ( Perbaikan Terus Menerus )
Continous Improvement merupakan proses terus mencari perbaikan kecil dalam mutu.
- Just In Time
Persediaan memiliki nilai 0
- Total Quality Management ( Manajemen Mutu Keseluruhan )
Proses mendorong perusahaan dan karyawan mereka untuk fokus dalam mencari cara – cara untuk terus meningkatkan mutu produk cara – cara untuk terus meningkatkan mutu produk dan businness practices ( kegiatan bisnis )
- Responsibility for Quality ( Tanggung Jawab terhadap mutu )
Semua bagian organisasi memiliki tanggung jawab yang berkaitan dengan mutu / kualias
Selain Teori Teori Manajemen Mutu tentu memerlukan alat atau teknik dalam penerapan manajemen mutu. Berikut alat dan tekniknya :
- Analisis Biaya dan Manfaat
Menimbang manfaat terhadap biaya untuk memenuhi persyaratan mutu
- Cost of Quality ( Biaya Mutu )
- Grafik Kontrol
Digunakan untuk menentukan apakah proses bersifat stabil atau tidak, juga untuk menentukan apakah pelaksanaan bisa diprediksikan.
- Benchmarking ( Penetapan Tolak Ukur )
Meliputi pembandingan praktek / kegiatan proyek yang sebenarnya atau yang direncanakan untuk semua proyek – proyek yang sebanding guna mengidentifikasi praktek terbaik, menghasilkan ide – ide untuk perbaikan dan memberikan dasar untuk mengukur kinerja.
- Desain Eksperimen
Sebuah metode statistik untuk mengidentifikasi faktor – faktor yang dapat mempengaruhi variabel tertentu dari suatu produk atau proses dalam pengembangan atau produksi.
- Pengambilan Sampel Statistik
Memilih bagian dari populasi yang menarik untuk pemeriksaan.
- Flowcharting ( Diagram Alir )
Representasi grafis dari suatu proses yang menunjukkan hubungan antara langkah – langkah proses.
Untuk Output dari Rencana Mutu / Kualitas adalah mengambarkan bagaimana manajemen proyek akan menerapkan kebijakan mutu organisasi tersebut. Dengan Metrik Mutu bagaimana mutu akan diukur. Misalnya sistem harus merespon dalam waktu dua detik untuk 99% dari semua permintaan sampai 1000 pengguna secara simultan / terus – menerus. Teru dalam proyek siapa yang bertanggung jawab terhadap mutu proyek?. Tentu para manajer proyek yang bertanggung jawab penuh terhadap manajemen mutu proyek – proyek mereka. Beberapa organisasi dan referensi dapat membantu manajer proyek dan tim mereka memahami mutu/kualitas.
Merupaakan proses audit persyaratan mutu dan hasil pengukuran pengendalian mutu untuk menjamin standar mutu yang tepat dan definisi operasional yang digunakan. melakukan penjaminan mutu yang dimaksud mencakup semua kegiatan yang berkaitan dengan pemenuhan standar mutu untuk sebuah proyek. Tujuan lain penjaminan mutu adalah perbaikan mutu berkelanjutan.
Tentu untuk melakukan penjaminan mutu maka kegiatan audit mutu dilakukan. Kegiatan audit mutu adalah ulasan terstruktur kegiatan manajemen mutu tertentu yang membantu untuk mengidentifikasi pelajaran yang dapat meningkatkan kinerja pada proyek – proyek saat ini atau masa depan.
Dalam melakukan Penjaminan mutu tentu juga harus melakukan analisis proses. Analisis proses yang dimaksud adalah menelaah secara cermat proses mutu untuk memastikan bahwa segala sesuatu dalam proses tersebut berjalan secara efektif dan efisien. Berikut daftar isi untuk melakukan Jaminan mutu :
dengan daftar isi ini mempermudah pihak manajer proyek atau orang yang berkepentingan terhadap penjaminan mutu.
Melakukan Pengendalian Mutu
Merupakan proses pemantauan dan pencatatan hasil dari pelaksanaan kegiatan untuk menilai mutu kinerja dan merekomendasikan perubahan yang diperlukan. Biasanya berupa pengukuran kontrol , perubahan yang sah dan Validated Deliverables ( Produk sah yang dihasilkan oleh proyek ). Untuk melakukan pengendalian Mutu dapat menggunakan analisis pareto. Analisis pareto mencakup pengidentifikasian beberapa kontributor penting yang berpengaruh terhadap masalah yang paling bermutu dalam suatu sistem. Biasanya 80% karena masalah sering dipengaruhi oleh 20% penyebabnya. Analisis Pareto dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya menggunakan Pareto Diagram.
Pareto Diagram adalah histogram atau bagan kolom yang mewakili distribusi frekuensi yang membantu mengidentifikasi dan memprioritaskan daerah – daerah yang bermasalah.
Dalam analisis pareto dapat digunakan Diagram Sebab- akibat ( cause eeffect ) seperti diagram Ishikawa atau diagram fishbone untk menganalisa berbagai faktor mungkin terkait dengan masalah atau efek yang potensial.
Selain Diagram Sebab – Akbiat, Diagram kontrol yang menentukan apakah sebuah proses bersifat stabil atau tidak, apakah memiliki performa / kinerja yang dapat diprediksi atau tidak.
Ada Juga Flowcharting ( Diagram Alir ) seperti representasi grafis dari suatu proses yang menunjukkan hubungan antara langkah – langkah proses.
Dan penggunaan Histrogram juga dapat membantu analisis pareto yang berupa grafik vertikal yang menunjukkan seberapa sering variabel tertentu terjadi.
Selanjutnya Pembuatan Bagan Pareto yang diurutkan menuru keseringan terjadi. Ini menunjukkan berapa banyak cacat yang dihasilkan oleh jenis , kategori atau penyebab yang terindentifikasi.
Penggunaan Run Chart ( Grafik berjalan ) juga dapat membantu analisis Pareto terutama dalam menunjukkan history ( sejarah ) dan pola dari sebuah variasi. Sebuah run chart adalah grafik garis yang menunjukkan titik – titik data yang diplot dalam urutan kejadiannya.
Penggunaan Scatter Diagram ( Diagram ) Pencari ) yang bermanfaat untuk menunjukkan hubungan antara dua variabel. Selain itu berguna untuk mempelajari dan mengidentifikasi hubungan yang mungkin terjadi antara perubahan yang diamati dalam dua variabel.
Melakukan Inspeksi. Inspeksi berarti pemeriksaan terhadap produk yang dikerjakan untuk mementukan apakah produk tersebut memenuhi standar – standar yang telah ditetapkan.
Untuk Melakukan pengendalian Mutu dapat menggunakan Diagram Pengendalian Mutu ( Quality Control Diagram ) . Sebuah Diagram Pengendalian Mutu adalah tampilan grafis data yang menggambarkan hasil dari suatu proses dari waktu ke waktu.
Penggunaan utama control diagram adalah untuk mencegah cacat, bukan untuk mendeteksi atau menolaknnya. Dengan mutu control diagram memungkinkan untuk menentukan apakah suatu proses terkendalikan atau tidak.
Misalnya ketika suatu proses terkendali, setiap variasi dalam hasil proses diciptakan oleh kejadian – kejadian yang bersifat acak. Dan proses – proses yang terkendali tidak memerlukan penyesuaian.
Dan Misalnya ketika suatu proses diluar kendali, variasi dalam hasil dari proses disebabkan oleh peristiwa non- random ( tidak bersifat acak ), anda perlu mengidentifikasi penyebab peristiwa non – random dan menyesuaikan proses untuk memperbaiki atau menghilangkannya.
Pengujian ( Testing )
Banyak Profesional TI bahwa pengujian sebagai tahap yang dengan dengan tahap penyelesaian produk TI. Padahal pengujian harus dilakukan selama hampir setiap fase dari siklus pengembangan produk TI. Adapun Jenis – Jenis Tes ( pengujian ) seperti :
- Unit Testing (Pengujian Unit)
menguji setiap komponen individu (sering juga sebuah program) untuk memastikannya tidak memiliki kecacatan atau kerusakan.
- Integration testing (Pengujian integrasi)
dilakukan antara unit dan pengujian sistem untuk menguji fungsi komponen yang dikelompokkan.
- System testing (Pengujian sistem)
menguji seluruh sistem sebagai satu kesatuan.
- User Acceptance Testing (Pengujian penerimaan pengguna)
adalah tes independen yang dilakukan oleh pengguna akhir sebelum menerima sistem yang dihasilkan.
Manajemen Mutu Modern
Manajemen mutu modern ini lebih fokus dalam kebutuhan kepuasan pelanggan dan biasanya lebih suka pencegahan untuk inspeksi. Selain itu fokus untuk mengakui tanggung jawab manajemen untuk mutu. Adapun para ahli mutu yang sangat terkenal adalah Deming, Juran, Crosby, Ishikawa, Taguchi, dan Feigenbaum. Berikut sekilas tentang para ahli mutu :
- Deming terkenal karena karyanya dalam membangun kembali Jepang dan 14 Poin-nya untuk Manajemen.
- Juran menulis Quality Control Handbook (Buku Pegangan Pengendalian Mutu) dan sepuluh langkah-langkah untuk peningkatan mutu.
- Crosby menulis Quality is Free dan menyarankan agar organisasi berusaha untuk tidak ada cacat.
- Ishikawa mengembangkan konsep siklus mutu dan diagram fishbone.
- Taguchi mengembangkan metode untuk mengoptimalkan proses eksperimen rekayasa.
- Feigenbaum mengembangkan konsep Total Quality Control (pengendalian mutu total).
Berikut salah satu contoh Diagram Fishbone yang dikembangkan oleh Ishikawa :
Adapun Standar Sistem mutu yang disebut Standar ISO. Salah satunya ISO 9000 adalah standar sistem mutu yang merupakan tiga bagian , siklus berkelanjutan kegiatan perencanaan , pengendalian dan pendokumentasian mutu dalam suatu organisasi.
Standar Sistem mutu Menyediakan persyaratan minimum yang diperlukan bagi suatu organisasi yang memenuhi standar sertifikasi mutu. Selain itu juga Membantu organisasi di seluruh dunia mengurangi biaya dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Meningkatkan Mutu Proyek Teknologi Infromasi
Bagaimana meningkatkan mutu proyek TI?. tentu ada beberapa saran dalam hal tersebut yang meliputi :
- membangun kepemimpinan yang mempromosi-kan mutu.
Hal yang dimaksud Lebih penting bahwa top management (manajemen atas) harus fokus pada mutu/kualitas. Dengan tidak adanya manifestasi kepentingan yang nyata di manajemen atas, maka sedikit yang akan terjadi di bawah menurut Joseph M.Juran di tahun 1945. Sebagian besar masalah mutu terkait dengan manajemen, bukan isu – isu teknis.
- Memahami biaya mutu.
Biaya mutu adalah biaya conformance (kesesuaian) ditambah biaya nonconformance (ketidaksesuaian). Jadi Kesesuaian berarti menyediakan produk yang memenuhi persyaratan dan cocok untuk digunakan. biaya nonconformance (ketidaksesuaian) berarti kegagalan untuk mengambil tanggung jawab atau tidak memenuhi harapan mutu.
- Fokus pada pengaruh organisasi dan faktor-faktor tempat kerja yang mempengaruhi mutu.
Jadi Manajer Proyek harus memahami dan mengelola harapan-harapan para stakeholders (pemangku kepentingan). Harapan-harapan juga bervariasi seperti budaya organisasi atau wilayah geografis.
- Mengikuti model maturity (kematangan).
Model Maturity yang dimaksud adalah menggunakan perangkat lunak untuk membantu dalam manajemen mutu proyek seperti :
- Spreadsheet dan charting software membantu menciptakan grafik Pareto, diagram fishbone, dan lain sebagainya.
- Paket software statistik membantu melakukan analisis statistik.
- Produk perangkat lunak khusus membantu mengelola proyek Six Sigma atau membuat diagram pengendalian mutu.
- Perangkat lunak manajemen proyek membantu membuat diagram Gantt dan alat-alat lain untuk membantu merencanakan dan melacak pekerjaan yang terkait dengan manajemen mutu.
Demikianlah Pembahasan mengenai Manajemen Kualitas Proyek, Semoga bermanfaat.
Referensi :
- 2010. Information Technology Project Management, Schwalbe Kathy, Thomson Course Technology 4th Edition for International Student Edition
- 2000. A Guide to the Project Management Body of Knowledge, Project Management Institute, Newtown Square, Pennsylvania USA
- 2013. Head First PMP, 3rd Edition, Jennifer Greene, Andrew Stellman, O’Reilly Media
- 2011. Abrar Husen,Ir.,MT., Manajemen Proyek: Perencanaan, Penjadwalan & Pengendalian Proyek, Edisi Revisi