Daftar Isi :

  1. Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek
  2. Contoh Output Struktur Organisasi untuk Proyek TI yang besar
  3. Contoh Histogram Sumber Daya
  4. Contoh Output Matriks Responsibility Assignment Matrix
  5. Gambaran Hirarky Motivasi untuk pekerja atau tim proyek

Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek adalah pengelolaan pemberdayaan yang paling efektif bagi orang – orang yang terlibat dalam sebuah proyek. Adapun Proses – Proses Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek yang meliputi :

  1. Mengembangkan Rencana Sumber Daya Manusia / Plan Human Resource Management
  2. Memperoleh Tim Proyek / Acquire Project Team
  3. Mengembangkan Tim Proyek / Develop Project Team
  4. Mengelola Tim Proyek / Manage Project Team

Mengembangkan Rencana SDM

Merupakan Proses mengidentifikasi dan mendokumentasikan pekerjaan , tanggung jawab keterampilan yang dibutuhkan , melaporkan hubungan dan menciptakan rencana manajemen staff proyek. Biasanya dimulai dari Perencanaan Organisasi yang dimana meliputi kegiatan mengidentifikasi dan mendokumentasikan pekerjaan, tanggung jawab dan melaporkan hubungan proyek. Outputnya seperti :

  1. Struktrur Organisasi proyek
  2. rencana staf manajemen
  3. matriks tugas dan tanggung jawab
  4. Histogram Sumber Daya

Berikut Contoh Output berupa Struktur Organisasi untuk Sebuah Proyek TI yang besar :

Output Rencana Manajemen Staff berupa sebuah rencana staff manajemen menjelaskan kapan, dan bagaimana orang akan ditambahkan dan dikeluarkan dari tim proyek.

Untuk Output Sebuah Histogram Sumber daya yang dimaksud adalah bagan kolom yang menunjukkan jumlah sumber daya yang ditugaskan untuk pelaksanaan proyek dari waktu ke waktu.

Berikut contoh Histogram Sumber Daya :

Output  Matriks Tugas Tanggung Jawab ( Responsibility Assignment Matrix )

Sebuah output matriks yang memetakan kerja proyek seperti yang dijelaskan dalam WBS ( Work Breakdown Structure ) untuk orang yang bertanggung jawab melakukan pekerjaan seperti yang dijelaskan dalam Organization Breakdown Structure ( OBS). Intinya adalah struktrur pembagian kerja dan stuktur pembagian tugas dalam organisasi. Berikut Contohnya :

Memperoleh Tim Proyek

Proses mengkonfirmasikan ketersediaan sumber daya manusia dan mendapatkan tim yang dibututhkan untuk menyelesaikan tugas – tugas proyek.  Dalam memperoleh orang yang memenuhi syarat untuk tim itu sangat penting.

Dan apabila sudah memperolehnya perencanaan pengelolaan staff dan prosedur perekrutan yang baik juga penting, termasuk insentif untuk merekut dan retensi. Sebagai contoh  beberapa perusahaan memberikan karyawan mereka satu dolar untuk setiap jam dimana seseorang yang baru mereka bantu perekerjaan. Selain itu beberapa organisasi memungkinkan orang untuk bekerja dari rumah sebagai insentif.

Mengembangkan Tim Proyek

Merupakan Proses Perbaikan Kompetensi, interaktsi tim dan lingkungan sebagai seluruh tim untuk meningkatkan kinerja proyek. Tim Proyek yang dikembangkan merupakan proses yang paling penting dalam manajemen SDM Proyek. Ini adalah proses eksekusi yang berfokus untuk membangun semangat tim guna meningkatkan kinerjanya. Untuk Melakukan pengembangan tim proyek yaitu salah satunya dengan Motivasi. Motivasi ada 2 dalam manajemen yaitu

  1. Motivasi Intrinsik
  2. Motivasi Ekstrinsik.

Motivasi Instriksik menyebabkan orang – orang berpartisipasi dalam suatu kegiatan untuk kesenangan mereka sendiri. Sedangkan motivasi ekstrinsik menyebabkan orang melakukan sesuatu untuk hadiah atau untuk menghindari hukuman.

Sebagai contoh beberapa anak mengikuti les piano untuk motivasi instriksik ( mereka menikmatinya ) sementara yang mengikutinya untuk motivasi ekstrinsik ( untuk mendapatkan hadiah atau menghindari hukuman ). Jika digambarkan dalam pekerja / tim proyek dalam hirarky seperti berikut :

Dalam mengembangkan tim proyek juga diperlukan Power ( Kekuasaan )

Kekuasaan adalah kemampuan yang potensial untuk mempengaruhi perilaku untuk membuat orang untuk melakukan hal – hal yang mungkin tidak mau mereka lakukan. Adapun tipe kekuasaan meliputi :

  1. Reward Power (Kekuasaan dengan pemberian hadiah)
  2. Expert Power (Kekuasaan Ahli)
  3. Legitimate  (Legitimasi)
  4. Referent (Referensi)
  5. Punishment (Hukuman)

Tentu dalam penerapan kekuasaan tentu harus memiliki dasar kepemimpinan yang bagus. Dasar penetapan kepemimpinan meliputi :

Kepakaran /kekuasaan ahli(Expert Power)

Orang-orang yang memiliki kemampuan mencipta atau kreatif dan memiliki prakarsa (inisiatif) yang tinggi, mereka dapat memupuk dan mengembangkan kemampuannya sehingga dapat menciptakan suatu usaha yang dipimpinnya sendiri secara baik.

Paksaan /Hukuman(Forced Power)

Melalui penunjukan ataupun kekuasaan seseorang  artinya seseorang dapat menjadi pemimpin karena ditunjuk oleh orang lain yang lebih tinggi kedudukannya dalam instansi yang bersangkutan.

Balasan (Reward Power)

Menunjuk seseorang untuk menjadi pemimpin atas dasar kontribusi yang sudah diberikan

Legitimasi (Legitimate Power)

Melalui pemilihan orang banyak. Biasanya hal ini  terjadi di dalam organisasi-organisasi politik, serikat pekerja,  organisasi kesenian, olahraga, dan sebagainya. Lazimnya pemimpin yang dipilih orang banyak ini bertugas dalam jangka waktu yang terbatas: dua  tahun, tiga tahun, dan seterusnya.

Referensi (Refference Power)

Melalui rekomendasi dari orang  yang memiliki kewenangan dan kekuasaan yang lebih tinggi

Mengelola Tim Proyek

Dalam mengelola tim proyek manajer proyek harus memimpin tim mereka dalam pelaksanaan kegiatam proyek. Dengan adanya pelaksanaan kegiatan proyek maka manajer proyek dapat menilai kinerja tim dan informasi terkait untuk memutuskan pertimbangan :

  1. jika perubahan harus dilakukan untuk proyek
  2. jika tindakan korektif atau preventif harus direkomendasikan
  3. jika pembaruan diperlukan rencana manajemen proyek atau aset dari proses organisasi

Adapun Metode – Metode dalam Memanajemen SDM yang terkait dengan konflik yaitu :

  • Withdrawing / Avoiding: Upaya menarik diri atau menghindari situasi konflik aktual atau potensial.
  • Smoothing / Accommodating: Lebih menekankan pada kesepakatan regional yang disetujui daripada perbedaan regional.
  • Compromising (Kompromi): Menemukan solusi yang membawa beberapa tingkat kepuasan bagi semua pihak.
  • Forcing (Memaksa): mendorong pandangan seseorang dengan mengorbankan orang lain; hanya menawarkan win-lose solution (solusi menang-kalah).
  • Confronting (Menghadapi): memperlakukan konflik sebagai masalah yang harus dipecahkan oleh alternatif penguji.
  • Collaboration (Kolaborasi): menggabungkan beberapa perspektif dan wawasan dari perspektif yang berbeda, yang mengarah ke konsensus dan komitmen.

 

Tentu Dari Mengelola Tim Proyek pasti ada orang yang meninggalkan perkerjaannya itu disebabkan karena :

  1. mereka merasa tidak melakukan perubahan yang baik.
  2. mereka tidak mendapatkan pengakuan yang layak.
  3. mereka tidak belajar sesuatu yang baru atau tumbuh sebagai seorang pribadi.
  4. mereka tidak menyukai rekan kerja mereka.
  5. mereka ingin mendapatkan lebih banyak uang.

Maka untuk menghindari hal tersebut dalam mengelola tim proyek tentu manajer proyek yang baik akan mengadakan pelatihan. Pelatihan dapat membantu diri sendiri dan satu sama lain dan memahami bagaimana berkerja lebih baik dalam tim adapun kegiatan dalam melakukan pelatihan seperti :

  1. Team Building
  2. Tantangan – Tantangan Fisik
  3. Alat – alat Indikator preferensi psikologis

Selain melakukan pelatihan alangkah baiknya manajer proyek menerapkan sistem Penghargaan dan pengakuan dalam mengelola tim proyek. Sistem penghargaan dan pengakuan berdasarkan tim dapat mempromosikan kerja sama tim.

Selain itu fokus pada pemberian penghargaan kepada tim untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem Penghargaan dan pengakuan dapat memberikan waktu untuk anggota tim untuk melatih dan saling membantu untuk mencapai tujuan proyek dan mengembangkan sumber daya manusia.

Adapun Saran umum bagi tim Proyek yang meliputi :

  • Bersabar dengan tim Anda.
  • Menyelesaikan masalah, bukan menyalahkan orang.
  • Melaksanakan rapat rutin yang efektif
  • Memungkinkan tim melalui langkah-langkah dasar membangun tim.
  • Membatasi jumlah anggota dalam sebuah tim kerja 3-7 orang.
  • Merencanakan beberapa kegiatan sosial untuk membantu anggota tim proyek dan stakeholder lainnya agar lebih mengenal satu sama lain.
  • Menekankan identitas tim.
  • Memelihara anggota tim dan mendorong mereka untuk saling membantu.
  • Mengambil tindakan tambahan untuk bekerja dengan anggota tim virtual.

Jadi dalam memanajemen sumber daya proyek yaitu dengan melibatkan perangkat lunak dan banyak hal lain. Biasanya para manjer proyek harus memperlakukan orang dengan pertimbangan dan rasa hormat.

Selain itu memahami hal apa yang memotivasi orang dan hati – hati berkomunikasi dengan orang – orang. Dan juga Manajer Proyek harus fokus pada tujuan organisasai yang membuat anggota tim proyek untuk memberikan karya terbaik mereka.

 

Demikianlah Pembahasan mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek, Semoga bermanfaat.

Referensi :

  1. 2010. Information Technology Project  Management, Schwalbe Kathy, Thomson Course Technology 4th Edition for International Student Edition
  2. 2000. A Guide to the Project Management Body of Knowledge, Project Management Institute, Newtown Square, Pennsylvania USA
  3. 2013. Head First PMP, 3rd Edition, Jennifer Greene, Andrew Stellman, O’Reilly Media
  4. 2011. Abrar Husen,Ir.,MT., Manajemen Proyek: Perencanaan, Penjadwalan & Pengendalian Proyek, Edisi Revisi