Daftar Isi :
- Algoritma Seleksi ( Struktur Keputusan )
- Algoritma Seleksi ( Struktur Keputusan ) 2
- Algoritma Seleksi ( Struktur Keputusan ) 3
- Algoritma Seleksi ( Struktur Keputusan ) 4
- Algoritma Seleksi ( Struktur Keputusan ) 5
- Algoritma Seleksi ( Struktur Keputusan ) 6
Dalam Pemrograman kita harus tahu mengenai algoritma Seleksi ( Struktur Keputusan ). Struktur keputusan adalah struktu algoritma yang memungkinkan melakukan statement ( pernyataan ) jika suatu kondisi terpenuhi. Jadi Struktur keputusan akan dieksekusi jika memenuhi suatu kondisi.
Untuk mentukan kondisi terpenuhi biasanya digunakan operator relasi / perbandingan yang mengecek apakah ada hubungan khusus diantara dua nilai.
Membuat Struktur keputusan dalam pemrograman menggunakan statement If dan Switch Case. Berikut bentuk umum statement If :
Pada Pernyataan If ada pernyatan Else yang apabila nilai boolean pada statement bernilai false maka pada pernyataan else yang dijalankan berikut pernyataan If – Else
Namum apabila Struktur keputusan yang dilakukan bertingkat atau melebih dari 1 kondisi biasanya digunakan Pernyataan Statement If – Else If. Berikut penjelasaan Pernyataan If-Else If
Setelah memahami Pernyataan If. Apabila pembuatan Statement If ada pada Blok Code Statement If maka bisa diistilahkan sebagai Nested IF ( If Bersarang ).
Berikut Pemahaman mengenai Nested If
Setiap pembuatan Statement If sering dijumpai tanda { } yang bisa disebut sebagai Block Level Scope. Apabila sebuah variabel dideklarasikan di dalam block tersebut maka variabel tersebut memiliki block level Scope.
SWITCH CASE
Selain pernyataan Statement If, ada sebuah statement dalam struktur keputusan yaitu Switch Case.
Switch Case biasanya digunakan jika pada percabangan terdapat pilihan yang banyak. Karena perintah switch lebih dianjurkan daripada menggunakan if. fungsi Switch ini hampir mirip seperti else if. Switch lebih sering dipakai pada beberapa pilihan menggunakan satu variabel sebagai penentu percabangan.
Berikut bentuk Umum Switch Case dalam pemrograman java seperti gambar berikut :
Pernyataan Switch menyediakan cara lain untuk menentukan pernyataaan mana yang akan dieksekusi berikutinya. Yang dimana pada swith melakukan evaluasi sebuah ekspresi / identifier kemudian mencoba untuk mencocokkan hasil ke salah satu dari beberapa kasus / case.
Evaluasi ekspresi harus sama percis dengan nilai case / kasus.
Pada setiap Case berisi nilai dan daftar pernyataan / statement yang nantinya yang dieksekusi adalah pernyataan yang memilki case yang nilainya sama dengan ekspresi.
Contoh Jika Ekspresi sesua dengan case value2 maka statement yang dieksekusi adalah statement pada lingkup case value2 saja.
Pernyataan Statement pada setiap case diakhiri pernyataan break. Break yang dimaksud untuk menyebabkan eksekusi statment akan berhenti dan menuju akhir pernyataan switch. Jika tidak digunakan maka statement akan berlanjut dieksekusi ke case selanjutnya.Selain itu Sebuah pernyataanswitch dapat memilki sebuah opsional default.
Default case tidak memiliki kaitan dengan suatu nilai dan pembuatan dalam program hanya menggunakan keyword default. Jika menggunakan default case maka kontrol akan dikirim ke bagian default apabila semua case yang tersedia tidak sesuai atau tidak ada yang cocok.
Namu Jika tidak ada default case dan tidak ada case yang cocok maka kontrol program akan tidak menampilkan statement atau menuju akhir statement setelah switch.
Referensi :
- Oracle Academy
- Rijalul Fikri, dkk (2005), “Pemrograman Java”, Penerbit ANDI, Yogyakarta
- L.N. Harnaningrum (2009), "Algoritma & Pemrograman Menggunakan Java", Graha Ilmu, Yogyakarta